FC Barcelona

Rabu, 19 September 2018

Menulis

Ada analogi menarik dari sebuah pikiran imajinatif seorang programmer. Jika kamu membuat suatu program, maka pastikan kamu pernah membaca apa yang kamu tulis. Kamu tidak akan pernah bisa menulis suatu kata jika kamu belum pernah membacanya. Jika kamu mengarang kata-kata itu maka komputer akan sangat mungkin menolaknya dan tidak meresponnya.



Analogi tersebut tergambarkan dari sebuah karya menulis. Sama seperti kata "apa" , kamu tidak akan pernah mengenal kata itu jika tidak pernah membacanya. Terkadang kamu membutuhkan definisi secara teori yang berarti kamu membutuhkan suatu kalimat pernyataan yang menerangkan apa makna dari "apa". Hehe bingung ya?

Tapi di satu sisi juga kamu dapat memaknai semua kata hanya dengan ilmu yang berada di dalam otakmu. Otak manusia cenderung mengartikan suatu kata dari bagaimana orang-orang menyikapinya sehingga dia tidak lagi membutuhkan sebuah penjelasan teori untuk memaknai kata itu.

Sebuah imajinasi hebat terlintas di benak ini. Jika sebuah kata itu tersusun dari huruf yang dapat dibaca anggaplah itu sebuah code dalam permainan video games. Artinya, kamu baru akan membuka gerbang ilmu baru jika sudah berhasil menemukan code itu. Kamu akan merasakan sebuah wawasan baru jika sudah memahami apa yang kamu temukan setelahnya.

Menulis itu menuangkan semua yang kamu ketahui dalam deretan huruf yang membentuk suku kata, urutan suku kata yang membentuk kata, barisan kata yang membentuk kalimat, dan kalimat-kalimat yang berhubungan membentuk sebuah paragraf.

Menulis itu mengukur sejauh mana otakmu berpikir untuk memaknai apa yang kamu baca. Intinya, kamu tidak akan dapat menulis sesuatu jika kamu belum pernah membaca. Membaca disini bukan hanya sekadar melihat deretan kata yang tersusun dalam buku dan kamu dapat melihatnya satu persatu. Akan tetapi, membaca disini bagaimana kamu bisa melihat segala sesuatu kejadian dan kamu dapat membuat kata-kata tersusun dari kejadian itu dengan rapih di dalam otakmu.

Membaca menjadi Syarat utama untuk menulis. Seperti kamu membaca tulisan ini. Kamu tidak akan pernah mendapat intinya jika belum pernah membacanya. Dan kamu tidak akan bisa memaknainya jika kamu tidak mengerti apa yang kamu baca.

Berpikir adalah syarat wajib setelah kamu membaca jika ingin menulis sesuatu. Kembali lagi ke analogi komputer. Jika ada sebuah data, maka kita harus melakukan input data itu ke dalam komputer, kemudian komputer melakukan proses terhadap data itu, dan akhinya menampilkan output dari data yang diproses.

Sama halnya dengan otak kita. Bahkan lebih hebat lagi. Otak kita tidak perlu memiliki instruksi jelas mengambil informasi. Cukup hanya dengan melihat saja atau mendengar saja, otak kita akan otomatis memasukkan data untuk langsung diproses.

Pilihannya hanya dua. Kamu tetap memikirkan apa yang kamu baca atau kamu mulai menampilkannya melewati tulisanmu?

Itu pilihanmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar